Laman

Tuesday, July 28, 2009

BAHAN KULIAH PENGANTAR EKO MIKRO DAN SOAL LATIH KAJI I(SP AKUNTANSI)

A. Analisis Penentuan Harga Pasar

Dalam sistem perekonomian pasar, yaitu sistem dimana kekuatan permintaan dan penawaran dapat bergerak secara bebas, harga yang terbentuk merupakan pencerminan keinginan masyarakat karena permintaan merupakan pencerminan konsumen dan penawaran merupakan pencerminan produsen. Dengan demikian harga pasar atau harga keseimbangan ini merupakan harga yang ditentukan oleh pertemuan antara permintaan dan penawaran. Dengan kata lain bahwa pembeli dan penjual sepakat atau setuju dengan tingkat harga tertentu untuk suatu barang.
Harga pasar tidak selalu tetap, dapat naik atau turun tergantung tarikan permintaan dan penawaran. Harga pasar selalu mengikuti hukum yang berlaku pada permintaan dan penawaran. Permintaan lebih besar daripada penawaran, akan menyebabkan harga cenderung naik dan sebaliknya apabila penawaran lebih besar daripada permintaan maka harga cenderung turun. Hal ini yang merupakan hal terpenting dalam mempelajari ekonomi. Bagian ini mencoba menganalisis mengenai hal yang paling fundamental yaitu mengenai mekanisme terbentuknya harga pasar (suatu barang) dalam perekonomian.

Dalam kehidupan sehari-hari ternyata sukar sekali mengukur jumlah permintaan dan penawaran atau memprediksikan ke mana harga dan jumlah itu akan bergerak. Meskipun harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan itu akibat dari hubungan permintaan dan penawaran. Hal ini disebabkan karena kekuatan yang mempengaruhi permintaan dan penawaran yang berada dibelakangnya selalu berubah. Seperti misalnya selalu terjadi perubahan pendapatan, selera, harga barang lain, jumlah penduduk. Kesemuanya itu dapat mempengaruhi terjadinya perubahan permintaan dan penawaran.
Jika harga terjadi lebih tinggi dari harga keseimbangan, maka jumlah barang yang ditawarkan akan semakin banyak sedangkan pembeli akan membeli lebih sedikit, akibatnya akan terjadi kelebihan barang di pasar (excess supply). Sebaliknya jika harga berada lebih rendah dari harga keseimbangan, pembeli akan lebih banyak membeli barang, sedangkan penjual akan menjual lebih sedikit, akibatnya terjadi kelebihan permintaan (excess demand).
Bagaimana posisi keseimbangan jika faktor di luar harga berubah? Jika ada faktor di luar harga misalnya pendapatan konsumen naik atau selera naik apa yang terjadi terhadap keseimbangan? Kenaikan pendapatan konsumen atau selera konsumen akan menggeser kurva permintaan ke sebelah kanan, keseimbangan juga bergeser ke kanan atas, ini berarti jumlah dan harga keseimbangan mengalami kenaikan seperti diperlihatkan pada gambar 3a dibawah ini (dari Q1 ke Q2 dan dari P1 ke P2). Jika biaya untuk memproduksi barang naik, kurva penawaran akan bergeser ke sebelah kiri atas, keseimbangan juga bergeser ke kiri atas. Ini menunjukan harga barang akan lebih tinggi dari harga awal, jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit dari Q1 ke Q2 (lihat gambar berikut:













Gambar 1 : Harga Keseimbangan

Tiga Langkah Menganalisis Perubahan Titik Keseimbangan

Sejauh ini kita telah melihat bagaimana penawaran dan permintaan secara bersama-sama menentukan titik keseimbangan pasar, yang kemudian menentukan harga barang dan jumlah barang yang dijual dan dibeli. Tentu saja harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan bergantung pada posisi dari kurva permintaan dan penawaran. Ketika suatu peristiwa menggeser salah satu dari kurva, maka titik keseimbangan pasar akan berubah. Analisis perubahan seperti itu disebut statika komparatif karena melibatkan perbandingan dua situasi yang tidak berubah - suatu titik awal dan titik akhir dari keseimbangan.
Ketika menganalisis bagaimana suatu peristiwa mempengaruhi pasar, kita akan melakukan tiga langkah penting, yaitu:
1. Tentukan apakah suatu peristiwa menggeser kurva permintaan, kurva penawaran, atau keduanya.
2. Tentukan arah pergeseran kurva tersebut (ke kanan atau kiri).
3. Gunakan diagram penawaran-permintaan untuk melihat bagaimana pergeseran kurva itu mengubah harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.
Untuk melihat bagaimana metode ini digunakan, marilah kita lihat contoh analisis berikut ini.

Kasus: Perubahan Permintaan
Bayangkan bila di suatu harga di musim panas udara menjadi sangat panas. Bagaimana peristiwa ini mempengaruhi pasar es krim? Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah kita lakukan metode tiga langkah.
1. Udara yang panas mempengaruhi kurva permintaan dengan mengubah selera masyarakat terhadap es krim. Artinya, udara panas mengubah jumlah es krim yang diinginkan orang pada semua tingkat harga. Kurva penawaran tidak berubah karena udara tidak mempengaruhi perusahaan-perusahaan pembuat es krim secara langsung.
2. Karena udara panas membuat orang ingin membeli lebih banyak es krim, karenanya kurva permintaan bergeser ke kanan. Gambar 4 berikut menunjukkan peningkatan permintaan ini sebagai pergeseran kurva permintaan dari D1 ke D2. Pergeseran ini mengindikasikan bahwa jumlah permintaan es krim sekarang menjadi lebih tingggi pada semua harga.
3. Seperti ditunjukkan pada gambar 4, peningkatan jumlah permintaan meningkatkan harga keseimbangan dari P1 ke P2 dan meningkatkan jumlah keseimbangan dari Q1 menjadi Q2. Dengan kata lain, udara panas akan meningkatkan harga dan jumlah es krim yang terjual.



















Gambar 2: Bagaimana Peningkatan Permintaan
Mempengaruhi Keseimbangan


Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan

Pengenaan pajak atau pemberian subsidi atas suatu barang yang akan diproduksi/ dijual akan mempengaruhi keseimbangan pasar barang tersebut, mempengaruhi harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.
Pengaruh pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik, setelah dikenakan pajak, produsen akan berusaha mengalihkan (sebagian) beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan jalan menawarkan harga jual yang lebih tinggi, akibatnya harga dan jumlah keseimbangan berubah (lihat gambar di atas).
Pengenaan pajak sebesar t untuk setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva pernawaran bergeser ke kiri atas. Jika sebelum pajak fungsi penawaran P = a + bQ maka setelah dikenakan pajak fungsi penawaran akan menjadi :
P = a + bQ + t
yang akan mengakibatkan (a + t + bQ ). Dengan kurva penawaran yang lebih tinggi (ceteris paribus) titik keseimbangan pun akan bergeser menjadi lebih tinggi.

Contoh numerik :
Jika fungsi permintaan P = 15 – Q dan fungsi penawaran P = 3 + 0,5Q dan pemerintah mengenakan pajak (t) sebesar 3 rupiah per unit.
Maka fungsi penawaran berubah menjadi P = 3 + 0,5Q + 3 atau P = 6 + 0,5Q.

Oleh karena itu, keseimbangan setelah pajak diperoleh : syarat Ps = Ps’
15 – Q = 6 + 0,5Q ------- 9 = 1,5Q maka Q = 6 ,
sehingga harga dapat diketahui P = 15 – 6 maka P = 9.

Dengan demikian titik keseimbangan setelah pajak (6, 9)









Gambar 3 : Harga Keseimbangan Pengaruh Pajak

Beban Pajak yang Ditanggung Konsumen

Biasanya produsen jika dikenai pajak, sering dialihkan sebagian beban pajaknya kepada konsumen melalui harga jualnya yang lebih tinggi, yang pada akhirnya beban pajak tersebut ditanggung bersama baik oleh konsumen dan produsen.
Besarnya bagian pajak yang ditanggung oleh konsumen (tk) adalah selisih antara harga keseimbangan sesudah pajak (Pi) dan harga keseimbangan sebelum pajak (P0).
tk = Pi – Po
Berdasarkan data contoh di atas tk = 9 – 7 = 2 unit, tk = 2 artinya setiap unit barang yang dibeli konsumen menanggung beban (membayar) pajak sebesar 2 , artinya 2/3 x 100% = 67 % menjadi tanggungan konsumen.

Beban Pajak yang Ditanggung Produsen

Beban pajak yang ditanggung produsen (tp) adalah selisih antara besarnya pajak per unit barang (t) dan bagian pajak yang menjadi tanggungan konsumen (tk):
tp = t – tk
berdasarkan contoh di atas, tp = t – tk oleh karena itu tp = 3 – 2 = 1 tp = 1 artinya setiap unit barang yang diproduksi dan dijual produsen beban pajaknya sebesar 1 unit dihitung dengan persentasi 1/3 x 100% = 33%.






Surplus Konsumen dan Surplus Pordusen

Kaitannya dengan kemampuan membeli berdasar daya belinya, maka konsumen dapat kita bagi menjadi tiga kelompok ekonomi, yaitu:
1. Konsumen Supermarjinal, yaitu konsumen yang kemampuan belinya di atas rata-rata harga pasar. Konsumen ini sering mendapatkan surplus dalam konsumsinya.
2. Konsumen Marginal, yaitu konsumen yang kemampuan belinya sama dengan harga pasar / harga keseimbangan pasar. Konsumen ini biasanya membelanjakan uangnya di pasar yang produknya sudah di label/bandrol.
3. Konsumen Submarginal, yaitu konsumen yang kemampuan belinya di bawah harga pasar. Konsumen ini yang paling banyak biasanya. Setiap konsumen menginginkan harga yang lebih murah dari preferensinya, tujuannya jelas yaitu supaya ia bisa mendapatkan kelebihan pembelian atau kelebihan uang.

Begitu juga dengan kelompok produsen dapat dibagi dalam tiga kelompok sehubungan dengan kemampuan menjualnya, yaitu:
1. Penjual Supermarginal, yaitu penjual yang berani menjual produknya di bawah harga pasar. Produsen ini menggunakan konsep dan falsafah produksi dalam pemasarannya yaitu memproduksi barang sebanyak-banyaknya kemudian menjualnya dengan harga yang semurah-murahnya tapi tetap masih peroleh keuntungan.
2. Penjual Marginal, yaitu produsen yang menjual produknya sama dengan harga pasar. Biasanya produsen ini hanya menjual produknya di tempat-tempat yang tawar-menawar tidak diberlakukan, sehingga mereka menyiasatinya dengan memberi label harga produknya.
3. Penjual Submarginal, yaitu kelompok yang hanya menjual produknya di atas harga pasar. Produsen kelompok ini menganggap bahwa produknya sangat eksklusif, unik, produsennya sangat ternama dan terkenal atau sejenisnya.

Analisis surplus konsumen dan produsen sebanarnya hanya ditujukan pada kelompok konsumen dan produsen yang submarginal dan supermarginal, karena dua kelompok ini yang mungkin dapatkan surplus dari pembelian dan atau penjualan produknya.
Konsumen akan dapatkan suplus jika preferensi harga yang diperkirakannya lebih tinggi dari harga keseimbangan pasar. Besarnya surplus tentu saja bergantung pada berapa banyak jumlah kuantitas yang akan dibeli dikalikan dengan selisih harga tersebut. Sedangkan produsen akan dapatkan surplus penjualannya jika harga jual produknya lebih rendah dari harga yang mampu dibeli oleh konsumen dalam kondisi keseimbangan pasar. Untuk pemahaman lebih coba kita lihat ilustrasi gambar berikut.





















Gambar 4 : Surplus Konsumen dan Produsen (Kurva Linier)

Terlihat pada gambar di atas diasumsikan harga dan kuantitas pasar tercipta pada P2 dan Q2. Konsumen yang mampu membeli barang pada P1 tentu saja akan peroleh kelebihan atas selisih harga dari P2 – P1.
Secara matematis sederhana surplus konsumen ditunjukkan oleh luas bangun dari P2 P1 a E b atau setara juga dengan luas persegi panjang P1 a P2 b ditambah luas segitiga abE. Sedangkan surplus produsen itu sebesar luas bangun P2 P3 c E b atau setara dengan luas persegi panjang P2 b P3 c ditambah luas segitiga bcE.






-------------------------

Sumber:
Modul PLPG Ekonomi, Eeng Ahman, 2009
Harmoni Ekonomi, Neti Budiwati, Sinergi, 2007





TUGAS KAJI LATIH 1:

Jawaban harus masuk paling lambat hari Sabtu (1 Agustus 2009) Jam 13.00

S O A L :

1. Jelaskan sifat-sifat penting dari suatu teori ekonomi. Apakah yang dimaksud
dengan ceteris paribus, apa saja faktor-faktornya dalam permintaan dan
penawaran ? Mengapa ia perlu digunakan ?

2. Mengapa kurva permintaan berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah dan
mengapa pula kurva permintaan berbentuk terbalik, naik dari kiri bawah ke kanan
atas? Jelaskan !

3. Peningkatan dan penurunan jumlah barang yang diminta maupun yang ditawarkan
sebagai akibat penurunan harga merupakan suatu yang wajar terjadi. Konsumen
akan meningkatkan permintaannya ketika harga turun, dan bergitupun sebaliknya.
Produsen akan meningkatkan penwarannya ketika harga naik dan sebaliknya. Hanya
saja, patut diperhatikan bahwa mekanisme pasar akan terbentuk apabila produsen
dan konsumen memahami dan menjalankan peranannya masing-masing.
a.Jelaskan apa yang dimaksud uraian di atas?
b.Setujukah Anda harga ditentukan oleh mekanisme pasar dan tidak ada campur
tangan pemerintah? Mengapa?

4. Kegiatan permintaan dan penawaran meniscayakan pertemuan antara produsen dan
konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung. Aktivitas ini semakin
menunjukkan bahwa peranan manusia sebagai homo economicus dan homo socius tidak
bisa diabaikan. Oleh karena itu kelangsungan hidup manusia akan terwujud dengan
melakukan peranannya secara optimal.
a. Uraikan kaitan antara peran manusia sebagai homo economicus dan homo socius
tersebut dengan tujuan Ilmu Ekonomi!
b. Akankah dengan dua perannya tersebut, manusia dapat menjadi homo homoni lupus?
Jelaskan !